Minggu, Mei 17, 2009

Kecuali Ia

Meluncurlah matamu yang berair.
Tatkala tak ada jarak, makin rapat pula batu-batu yang sangsi.
Kalau matamu pendek itu lekat, ketahuilah!
Tak ada yang baka!
Tak ada yang ada!
Kecuali Ia.

Kembalilah, Wahai Perantau-perantau!
Menyanyilah, Wahai Pelantun-pelantun zikir!
Telah dicukupkan atas kita, tubuh kita, hati kita!
Tempuhlah jalanmu kemari...
Aku rindu..aku rindu...

Kecuali Ia.. Kecuali Ia.. Tak ada lagi ilah...


pndx'2009

0 komentar: