Sabtu, Oktober 25, 2008

Itu Kau, Gadis Merah Senja!

buat pinkuu...

Kenapa ada sejuta kunang beriring gelisah, murung, tapi tetap senyum?
Di ruang senja ini kami menunggu, dalam senyum, dan sedikit memburu.
Inikah pintu sejuta tanya: Kau pergi bersama matahari?
Kenapa?

Lalu kenapa ada juga gagak dan beberapa kepaknya?
Siapa yang moksa jadi pemburu?
Dan inikah senja yang kausangka itu? Kau pergi bersama matahari!
Lalu kenapa?

Jangan sekarang, adik! Jangan!
Hari sudah senja.
Aku tak lagi bisa mengintip merahmu, merah senja itu.
Berapa waktu petang, betapa rindu sayang.
Dan di petang rindu ini...
Kenapa muncul senyummu, Gadis Merah Senja?


Yogyakarta, 2008

Rabu, Oktober 15, 2008

...jantungku

...aku mencintaimu, hingga tak sadar jantungku
telah bergeser ke jantungmu.