Hajar berdiri melangit ketika jari-jarinya memijit punggung telapaknya.
Ia resah. Pagi sudah sedemikian imsak.
Perutnya membuncit. Pinggangnya bergetar.
Hajar tengak-tengok kanan-kiri.
Hajar mondar-mandir sana-sini.
"Tenang, tenanglah!"
Ia tengok ke atas. Tak ada matahari.
Ismail merengek. Menendang-nendang.
"Mukjizat!!"
pndx'2009
Minggu, Mei 17, 2009
Hajar
Diposting oleh Abizar PeA di 08.34
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar